Minggu, 05 Maret 2017

Peran GPS pada Sistem Informasi Geografis (SIG)



Pengertian
Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu.
 Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gĂȘo ("Bumi"), dan graphein ("tulisan", atau "menjelaskan")
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini. Pengertian sistem informasi geografi menurut para ahli :
Menurut Murai (1999)
SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya
Menurut Bernhardsen (2002)
 SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data Menurut Gistut (1994) SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.
Menurut Gistut (1994)
SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi
System informasi geografi dibagi menajdi dua kelompok yaitu :
1.    System informasi manual (analog)
System informasi manual sering menggunakan beberapa data yang di peroleh dari penggabungan lembar transpirasi untuk tumpang susun (overlay), peta, foto udara, laporan statistika serta laporan yang di peroleh dari lapangan. Kemudian semua data tersebut di kompilasi secara manual menggunakan alat bukan computer.
2.    System informasi otomatis ( berbasis computer)
System informasi geografis otomatis di operasikan menggunakan computer sebagai system yang di gunakan untuk melakukan pengolahan data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi.
Data
Dua tipe model data spasial  yaitu model data vektor dan model data raster:
1.    Data vector
Data vector adalah suatu presentasi bentuk bumi kedalam kumpulan garis daerah yang di batasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama (area), titik dan nodes yaitu titik perpotongan antara dua buah garis).I nformasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam bentuk x,y koordinat. Suatu lokasi point dideskripsikan melalui sepasang koordinat x,y. Keuntungan utama dari data vector adalah ketepatan dalam mempresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus.
2.    Data Raster
Nama lain dari data raster adalah sel grid seperti peta hasil scanning maupun gambar/image  yang merupakan suata data yang di dapatkan melauli system penginderaan jauh. Pada data raster objek geografis di presentasikan sebagai struktur sel grid atau di sebut juga pixel (picture element). Setiap grid/sel atau pixel memiliki nilai yang berbeda tergantung bagaimana image tersebut digambarkan Dresolusi pada data raster tergantung pada ukuran pixelnya. Dimana resolusi pixel menggambarkan ukuran permukaan  bumi yang sebenarnyayang di wakili oleh pixel pada citra. Semakin kecil permukaan bumi yang di presentasikan, maka akan semakin tinggi resolusinya. Pada image hasil scanning, masing – masing pixel merepresentasikan keterangan nilai yang berasosiasi dengan point-point tertentu pada image hasil scanning tersebut. Dalam SIG, setiap data Geografis memiliki data tabular yang berisi informasi spasial . Data tabular tersebut dapat direlasikan oleh SIG dengan sumber data lain seperti basis data yang berada diluar tools SIG.
penginderaan jarak jauh dari sebuah satelit, masing – masing pixel direpresentasikan sebagai panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari posisi permukaan bumi dan diterima oleh satellit dalam satuan luas tertentu yang disebut pixel.
Pada image hasil scanning, setiap pixel merepresentasikan keterangan nilai yang berasosiasi dengan point-point tertentu pada image hasil scanning tersebut. Dalam SIG, setiap data Geografis memiliki data tabular yang berisi informasi spasial . Data tabular tersebut dapat direlasikan oleh SIG dengan sumber data lain seperti basis data yang berada diluar tools SIG.

Peran GPS pada Sistem Informasi Geografi
Seperti halnya pada bidang-bidang lainnya yang memerlukan informasi mengenai posisi, dan kecepatan waktu, GPS juga akan punya peranan yang cukup penting bagi bidang SIG. Dan sebagai mahasiswa yang menerima mata kuliah Sistem Informasi geografis harrus bisa menjalankan GPS dan memindahkan file pada GPS kedalam computer. GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana dia berada (secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Dimanapun anda berada, maka GPS bisa membantu menunjukan arah, selama anda melihat langit. Layanan GPS ini tersedia gratis, bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun kecuali membeli GPS recierver-rya.
GPS menggunakan 24 satelite yang berada pada ketinggian 12.000 mil diatas permukaan laut. Satelit pada GPS berdear pada dua lintasan orbit dengan konstan kecepatan berkisar 7.000 mil/jam. Satelit pada GPS mengelilingi bumi sebanyak dua kali dalam sehari yang kemudian akan mengirimkan signal ke GPS. Penerima GPS menerima signal kemudian mrnggunakan perhitungan segitiga yaitu triangulation formula untuk memnetukan koordinat.

Peranan GPS dalam bidang pertanian
Istilah yang sedang berkembang pada bidang pertanian saat ini adalah precision farming dimana factor ketepatan dalam kegiatan pertanian sangatlah penting dan berpengaruh dalam produksi pertanian. Presisi ini mencakup panca usaha tani yaitu dimulai dari penanaman, pemberian pupuk, pemberantasan hama, sampai dengan pemanenan. Dengan menggunakan GPS maka keakuratan dalam penanaman, pemupukan, dan penyemprotan pestisida akan lebih akurat  terhindar dari overlapping sehingga dapat menekan biaya.  Selain itu, petani juga tidak harus menandai mana yang sudah ataupun yang belum di berikan perlakuan (cukup lihat jalur virtual di GPS). Dalam pelaksanaannya GPS diletakkan pada mesin-mesin bergerak (traktor untuk pembajak, penyemprot, penebar pupuk). Beserta sensor ataupun alat lain, data lain yang dapat dikumpulkan yaitu kelembaban tanah, keasaman, salinity, kedalaman tanah untuk sebagai bahan analisa GIS nantinya. Saat ini GPS memiliki resolusi yang cukup baik: untuk yang navigasi sekitar 10-20m, differential GPS (dGPS)  2-5m, sedangkan yang real-time (RTK) GPS bisa sampai 5 cm.
Precicion farming seperti di atas tentunya membutuhkan biaya mahal dan sulit untuk diaplikasikan di negara kita. Mobile phone yang banyak dimiliki masyarakat, saat ini banyak yang telah dilengkapi dengan GPS (in-built). Dengan biaya yang murah, teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi pertanian, selain juga sebagai wahana meningkatkan pengetahuan spatial para petani kita. Sebuah penelitian dilakukan oleh Guan et al (2006) menyebutkan bahwa GPS-enabled  mobile phone dapat digunakan untuk membantu para petani dalam mengelola lahannya (studi kasus lahan tebu). Dalam penelitian ini, mobile phone diintegrasikan dengan database central melalui internet. Sehingga petani dapat melakukan input data pada database dari lapangan langsung. Dari sini kemudian data akan di olah di central database dengan data lain menggunakan GIS untuk keperluan analisa yang lain. Hasil penelitian menyebutkan standard deviasi dari error GPS sebesar 14.6 m dan diperlukan 1-2 menit untuk proses perekaman data melalui cellular phone. Hal ini dimaklumi mengingat kekuatan GPS pada mobile phone yang masih standar serta kecepatan internet (wireless) yang terbatas. Akan tetapi untuk data yang tidak memerlukan tingkat presisi koordinat yang tinggi, GPS-enabled mobile phone layak dijadikan pilihan.  Data dapat diupdate secara otomatis meliputi cuaca, persil tanah yang sedang di kerjakan, koordinat secara umum, elevasi, tanggal/jam. Data lain yang bisa diinputkan secara manual berupa jenis pekerjaan, jenis pupuk, tanaman, jumlah pekerja, dll. Semua data ini tentunya sangat membantu bagi petani dalam management lahan mereka secara sistematis dan efficient.
Mobile-phone yang saat ini banyak dimiliki masyarakat, selain memiliki GPS juga ada yang sudah dapat di install peta digital didalamnya. Hal ini tentu lebih memudahkan,karena tidak perlu koneksi internet dalam pelaksanaan pengukuran. Secara manual hal itu juga bisa dilakukan. Misalnya dengan merekam posisi koordinat pada GPS kemudian memplotkannya pada peta kertas. Pemerintah dalam hal ini memiliki peran penting. Pemerintah dapat membangun aplikasi webmapping yang memingkinkan para petani melihat dan mengupdate sendiri data pertanian mereka di website central. Data-data ini sangat bermanfaat bagi petani dan juga pemerintah. Pemerintah pun akan lebih mudah mengkomunikasikan arahan kebijakan kepada petani melalui media online tersebut.
Kesimpulan
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). GPS memiliki peran pada SIG yaitu untuk mendapatkan data yang akan di gunakan untuk membuat SIG. GPS juga memiliki peran di bidang pertanian yaitu precision farming dimana factor ketepatan dalam kegiatan pertanian sangatlah penting dan berpengaruh dalam produksi pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Murai, S, 1999, Gis Work Book, Institute of Industrial Science, University of Tokyo, 7-22-1 Roppongi, Minatoku, Tokyo.
Gistut. 1994. Sistem Informasi Geografis. Gramedia Pustaka Utama.
Bernhardsen, T. 2002. Geographic Information Systems: An Introduction, 3rd Edition. John Wiley & Sons Ltd. Canada.